Senin, 30 September 2013

Doa terindah untuk dia

Hujan turun lagi membawaku mengingat kenangan itu.
Kenangan yang selalu membuat hatiku bimbang.
Yaitu dimana aku ingin melupakan semuanya tapi hatiku tak ingin lupakan setiap detik bersama dia.

Ya dia
Dia yang dulu pernah jadi bagian hidupku Tuhan, engkau pasti tahu itu.
Dia yang dulu selalu buat aku tersenyum bahagia, dan dia juga yang dulu selalu buat ku tertawa karena leluconnya.

Sepenggal kenangan yang mungkin sulit ku lupakan.
Entahlah, aku hanya bisa bertanya-tanya.
Bagaimana kabarnya? Apakah dia baik-baik saja disana?
Apakah ada senyuman manis itu di setiap langkahnya?
Apakah dia selau bahagia melewati hari-harinya Tuhan?

Namanya
ya namanya yang selalu aku perbincangkan denganmu Tuhan.
Selalu menjadi percakapan di setiap sujudku.
Namanya yang selalu aku bangga-banggakan di depan semua teman-temanku, walau aku tahu dia telah banyak menyakitiku.
Aku yang selalu membela dan memuji-mujinya walaupun selalu ada hal yang tak baik di katakan oleh orang-orang tentang dirinya.
Kadang orang-orang selalu menjelek-jelekan dia, tapi tetap saja di mataku dia adalah yang terbaik.
Setiap awal percakapan denganmu, aku selalu meminta agar dia baik-baik saja disana.
Selalu mudahkan segala urusannya, selalu buat ia tersenyum walau masalah silih berganti datang di hidupnya.

Aku tahu, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Dan aku pun mengerti Tuhan kalau aku dan dia tak di takdirkan untuk bersama selamanya.
Karena itu engkau memisahkan aku dengan dia, agar aku harus mencari penggantinya sampai aku benar-benar menemukan takdirku.

Tetapi walaupun kita tak takdirkan untuk bersama, namanya tak pernah absen di setiap doa-doaku selama ini.
Di setiap tangisku ketika aku sangat sakit merindukannya.
Di setiap kesendirianku dalam segala aktivitasku.

Ya aku pernah merasa sesak saat mendengar dia telah mendapatkan penggantiku.
Rasanya sakit, sakit tak tertahankan. Sampai air mataku benar-benar hampir habis karenanya.
Dan aku sempat berpikir, apakah begitu mudahnya dia melupakan semuanya, semuanya tentang aku dan dia
Apakah dia akan bahagia bersama kekasih barunya?
Apakah kekasih barunya akan selalu mengerti dia sama seperti aku yang selalu berusaha mengerti dirinya dulu?

Tuhan itu benar-benar cobaan yang berat!
Dan  kadang-kadang rasanya aku ingin amnesia saja agar bisa melupakan semua yang telah terjadi.
Tapi aku tahu Tuhan, tanpa alasan apapun aku harus ikut bahagia mendengar semua itu, karena kebahagiaannya adalah kebahagiaanku juga.

Di setiap doaku aku tak pernah bisa berganti topik, topiknya selalu saja dia.
Apakah hanya dia Tuhan?
Aku selalu berusaha dan terus berusaha agar aku bisa mengikhlaskan semuanya.
Tapi semua usahaku sia-sia, walaupun aku berusaha sekuat apapun itu hatiku tetap berkata TIDAK BISA!
Aku hanya bisa meringis dan menangis menahan sakitnya luka ini.
Luka yang tak pernah bisa sembuh oleh apa pun!

Apakah dengan mencari penggantinya bisa menyembuhkan semua luka ini? TIDAK!
Aku telah mencoba menjalin hubungan yang baru, tapi tetap saja dia ya dia selalu saja menghantui setiap mimpi-mimpiku indahku, manari-nari di pikiranku.

Aku lelah Tuhan.
Aku ingin mengakhiri semuanya, ingin pergi jauh, ingin bahagia walau tanpanya tapi tetap saja tak bisa, hatiku selalu masih saja menyimpan dia dalam-dalam.
Apakah dia terlalu indah sehingga begitu sulit untuk aku lupakan?
Yang sekarang terjadi aku hanya bisa bersenang-senang dengan kesedihan, sementara dia di sana bersenang-senang dengan kebahagiannya.
Bercanda tawa dengan kekasih barunya.

Dimana senyuman manisnya yang selalu ada untukku dulu? 
Dimana sosok seorang pacar dan kakak yang sangat menyayangiku dulu?
Dimana Tuhan, aku merindukannya, selalu merindukannya.

Ketika aku sangat sakit merindukannya, setiap malam aku hanya bisa menangis dan terus menangis dan hanya bisa berharap dia akan kembali kepadaku, tapi aku tahu itu semua tak akan mungkin, dia telah mendapatkan kabahagiaannya, sementara aku? Aku terpuruk dalam kesedihan yang semakin hari semakin membunuhku membuat tubuhku lemah.

Aku sadar dia bukan milikku lagi.
Ya dia telah bersama yang lain Tuhan. Aku mengerti itu.
Di akhir percakapan denganmu Tuhan, aku tak ingin meminta hubungan mereka hancur dan tak ingin meminta hubungan mereka cepat berakhir.
Aku hanya ingin meminta agar dia bisa menjadi yang lebih baik,  dia bisa bahagia dengan kekasih barunya tak sama sepertiku yang hanya selalu bersenang-senang dengan kesedihan dan  kesakitan merindukannya.
Dan satu hal lagi semoga dia tak pernah melupakanku meski aku hanya masa lalunya dan juga tetap akan bisa bahagia walau ada aku dan tanpa aku.
Terima kasih Tuhan, walau dalam kesakitan ini dalam kejauhan aku selalu bisa memeluknya dengan doa-doaku.